Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa itu Data Licensing di Shutterstock?

Ada banyak pertanyaan mengenai data licensing di Shutterstock. Data Licensing ini sebenarnya tidak hanya di shutterstock saja. tetapi ada di berbagai vendor lainnya. 

Jadi sebuah istilah namanya adalah data licence. Pembahasan tentang data lisensing itu Apa dan kemudian bisnis modelnya Seperti apa serta Pro kontranya Seperti apa di dunia Microsoft fotografi ini banyak sekali. 

Sekarang ini adalah sudah menghadapi dunia industri 4.0 yang ada di Indonesia dan di seluruh dunia. Sebelum kita bahas mengenai data licensing, Pernah Anda mengalami hal ini seperti pada gambar di bawah ini?


Sekarang ini, teman-teman yang berjuang di dunia microstock, terutama mereka yang menjadi kontributor di Shutterstock, mungkin bingung tentang apa itu data lisensi. Ini karena meskipun aset foto yang mereka unggah tidak ditampilkan di portofolio, Shutterstock tidak memberi tahu kita tentang penolakan tersebut. Namun, keterangan di bawah setiap foto atau gambar yang kita unggah ke situs microstock menunjukkan bahwa itu adalah data lisensi atau terkait dengan data lisensi.

Untuk teman-teman kontributor, terutama pemula, yang mungkin bingung, saya akan mencoba menjelaskan apa itu data lisensi, ke mana aset foto yang kita unggah, dan apakah kita akan tetap dibayar oleh Shutterstock jika foto kita terkena data lisensi? Selain itu, bagaimana cara menon-aktifkan fitur tersebut? Baca ulasannya di bawah ini karena saya akan memberikan ulasan selengkap mungkin di sini.

Data Licensing

Data licensing adalah sebuah bisnis model kekinian yang mana teman-teman harus paham dengan sebuah kata yang namanya adalah big data. Jadi big data ini kita bisa bilang ini menjadi gold di dunia microstock. Jadi emas yang baru, penemuan yang baru, berlian yang baru dan sebuah aset digital yang baru. Sederhananya, data lisensi adalah teknik baru yang digunakan shutterstock untuk aset yang tidak memenuhi standar "jual". Ini membuat foto-foto yang dimasukkan ke dalam data lisensi dapat digunakan untuk melatih teknologi yang membutuhkan banyak data, seperti visi komputer dan kecerdasan buatan.

Sedangkan big data ini sebagai sumber data analysis jadi di situ kerjanya mengolah data. Dan sebagai bisnis model data licensing adalah berbasisnya ke sebuah big data. Maka sebuah data yang cukup besar ini akan di input atau dikumpulkan yang akan digunakan untuk algoritma dan artificial intelligence atau kita biasa menyebutnya dengan AI.

Lisensi data ini jelas digunakan secara luas. Selain dapat digunakan sebagai autopilot, ada peluang besar untuk mendapatkan keuntungan dari data lisensi shutterstock untuk berbagai tujuan, seperti: 

Pencarian visual: Dengan menggunakan smartphone, orang dapat dengan mudah menemukan atau mencari gambar alias dengan mengetik kata kunci seperti "kucing" atau "panda".

Moderasi konten: Media sosial akan dengan mudah dan cepat menemukan, menilai, atau menghapus konten yang dianggap melanggar hukum.

Kategorisasi produk: Perusahaan retail dan e-commerce dapat menawarkan produk yang menarik bagi pelanggannya.

Sebagai generator konten AI: platform AI dapat melatih sistem untuk membuat gambar baru berdasarkan perintah (Promt) yang diketik oleh user.

Jadi begini, kita sebagai kontributor ini akan bekerja dengan tiga pihak. Ketika kita jualan foto di shutterstock ada tiga pihak, yaitu satu adalah teman-teman sebagai kontributor shutterstock, kedua adalah shutterstocknya sendiri dan yang ketiga adalah pihak ketiga. Dan pihak ketiga ini bisa dari siapa saja. 

Sistemnya adalah Dataset yang sudah terstempel data licensing akan menggabungkan gambar atau foto kita yang terpengaruh oleh data lisensi dengan kontributor lainnya. Dan akan di jual ke perusahaan. Jadi ada namanya licensi perusahaan.

Perusahaan lain, seperti Tesla, yang membutuhkan banyak data untuk melatih teknologi visi komputernya, mungkin akan melakukan penawaran dengan shutterstock untuk membeli gambar yang sangat besar—mungkin ribuan atau jutaan gambar. Dengan demikian, keuntungan dari penjualan gambar akan dibagi rata dengan kontributor lain yang membeli data lisensinya, dan keuntungan dari penjualan gambar akan masuk ke dalam dashboard keuntungan.

Ini adalah contoh sederhana: setelah menerima pembayaran untuk lisensi data, foto kita akan dikumpulkan atau digabungkan dengan foto kontributor lain, dan kemudian dijual ke perusahaan yang membutuhkannya.

Jadi semua data, baik gambar (vector, ilustrasi, dan foto) juga footage (video) dan juga model 3d bahkan juga dari Sound atau musik. Inilah data yang akan masuk pada data licensing ini. Bagaimana dengan konten editorial, mungkin masuk mungkin juga tidak. karena biasanya konten editorial mempunyai background yang terlalu ramai. 

Bagaimana kita sebagai kontributor dapat Paymentnya?

Seperti yang tadi sudah dicontohkan bahwa data-data kontributor yang sudah masuk dalam data licensing ini akan dibutuhkan oleh sebuah perusahaan besar untuk menguji sistem AInya. Misal Mobil Tesla. 

Elon Mask sebagai pemilik Perusahaan TEsla akan mempergunakan semua foto-foto Shutterstock, semua footage Shutterstock dan data besar lainnya kemudian digunakan untuk dimasukkan ke dalam big data pada mobil teslanya. Sehingga mobil Tesla itu nanti akan bisa berjalan dengan otomatis di manapun, bahkan bisa jalan di keramaian Jakarta. 

Tesla ini membayar licensi shutterstock dengan licensi perusahaan. Dan payment licensi perusahaan tersebut akan di bagi kepada setiap pemilik konten yang mempunyai data licensing tersebut. Hanya saja seorang kontributor ini belum bisa mengetahui berapa besar payment dan dari mana pembelinya. Karena semua big data tadi bisa dibeli oleh banyak perusahaan.

Pro dan Kontra Data Licensing

Data licensing jelas mempunyai dua mata pisau. Yaitu pro dan kontra. 

Pihak Shutterstock ini memulai menerapkan data licensing ini pada bulan juni 2023 lalu. Dan hasilnya begitu cepat diserap oleh banyak perusahaan yang membutuhkan data besar dengan harga menurut mereka masuk akal. Karena jika mereka beli satu satu maka akan menghabiskan dana triliun rupiah. Namun dengan data licensing ini, si perusahaan dapat menghemat dengan sekian persen alokasi dana kebutuhan source big data mereka. Nah ini yang menjadi pro dari pihak perusahaan jelas mendapatkan penghematan biaya dalam membeli big data untuk kebutuhan AI mereka. 

Di sisi kontributor ini yang menjadi dua kubu, ada yang pro dan ada yang kontra. Yang jelas konsepnya seperti model bisnis yang sudah kami jelaskan di atas. Bagi yang pro yang silahkan bagi yang kontra ya silahkan. Yang jelas Data licensing ini akan terus bergulir dan menjadi kebutuhan besar bagi setiap perusahaan yang memasuki industri 4.0 era sekarang ini. 

Semua terkumpul dalam datasets shutterstock, yaitu kumpulan data Shutterstock adalah penawaran produk yang dibuat untuk membantu perusahaan dalam mengembangkan model pembelajaran mesin visi komputer. Kumpulan data Shutterstock adalah kumpulan konten visual yang disusun berdasarkan tema atau topik tertentu. Kumpulan data ini dapat mencakup berbagai kategori industri seperti makanan dan minuman, transportasi dan kendaraan otonom, hewan dan satwa liar, pakaian dan pakaian jadi, dan lainnya. Konten dalam kumpulan data digabungkan dengan metadata, yang mencakup kata kunci, deskripsi, lokasi geografis, dan kategori.

Dengan memasukkan pelanggan baru yang saat ini tidak bekerja dengan Shutterstock, seperti peneliti kecerdasan buatan, pengembang, dan produsen teknologi terkemuka, kami dapat menghasilkan lebih banyak uang dengan kumpulan data.

Kumpulan data Shutterstock saat ini terdiri dari konten visual seperti gambar (foto, ilustrasi, vektor), video, model 3D, dan musik. Koleksi Offset dan konten video premium (Pilih) tidak. Ketika pelatihan model AI sesuai dengan standar penggunaan editorial, konten editorial utama tidak boleh dimasukkan.

Semua metadata yang dimasukkan ke dalam kumpulan data Shutterstock adalah metadata standar yang diminta oleh kontributor; ini tidak mengubah proses pengiriman konten Anda. Metadata khusus yang dimasukkan ke dalam kumpulan data Shutterstock dapat berupa kombinasi informasi yang diberikan secara sukarela oleh kontributor, serta label dan informasi teknis lainnya yang ditambahkan oleh model pembelajaran mesin Shutterstock sendiri.

Post a Comment for "Apa itu Data Licensing di Shutterstock?"